Duet KH Sahal-Said Diyakini Jauhkan NU dari Politik Praktis
JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Pimpinan Pusat (PP) Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor), Khatibul Umam Wiranu, menyambut baik terpilihnya pasangan KH Ahmad Sahal Mahfudz dan KH Said Aqil Siradj sebagai rais aam dan ketua Dewan Tanfidziyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) periode 2010-2015. Dia menilai dua tokoh senior NU itu merupakan pasangan intelektual.
"Kerinduan warga NU untuk tidak terperosok terlampau jauh dalam hiruk-pikuk politik praktis agaknya bakal terobati dengan terpilihnya pasangan figur intelektual itu memimpin NU lima tahun ke depan," kata Umam itu kepada Surya di Jakarta, Minggu (28/3/2010).
Sebagai generasi muda, Umam berharap duet baru itu meneruskan kembali bangunan intelektual NU, yaitu tradisi kelimuan pesantren. "Bangunan intelektual NU itu fondasinya dulu telah diletakkan oleh Gus Dur (alm KH Abdurrahman Wahid)," katanya.
Umam yang juga mantan wakil sekjen DPP PKB itu, mengharapkan agar KH Sahal dan KH Said Aqil menyiapkan infrastruktur peningkatan ekonomi warga menuju kebangkitan ekonomi warga alias nahdlatu iqtishodyyatil ummah. Jadi, tidak sekadar nahdlotut tujjar atau kebangkitan para saudagar NU.
"Yang ke tiga, perlu memperkuat dakwah bil hal sebagai kontekstualisasi paham ahlussunah, menjadi paham moderasi di antara berbagai paham ekstrem yang berkembang di kalangan dunia Islam saat ini," ucap Umam yang juga anggota Komisi Komisi Pemerintahan DPR RI itu.
sumber: kompas.com
"Kerinduan warga NU untuk tidak terperosok terlampau jauh dalam hiruk-pikuk politik praktis agaknya bakal terobati dengan terpilihnya pasangan figur intelektual itu memimpin NU lima tahun ke depan," kata Umam itu kepada Surya di Jakarta, Minggu (28/3/2010).
Sebagai generasi muda, Umam berharap duet baru itu meneruskan kembali bangunan intelektual NU, yaitu tradisi kelimuan pesantren. "Bangunan intelektual NU itu fondasinya dulu telah diletakkan oleh Gus Dur (alm KH Abdurrahman Wahid)," katanya.
Umam yang juga mantan wakil sekjen DPP PKB itu, mengharapkan agar KH Sahal dan KH Said Aqil menyiapkan infrastruktur peningkatan ekonomi warga menuju kebangkitan ekonomi warga alias nahdlatu iqtishodyyatil ummah. Jadi, tidak sekadar nahdlotut tujjar atau kebangkitan para saudagar NU.
"Yang ke tiga, perlu memperkuat dakwah bil hal sebagai kontekstualisasi paham ahlussunah, menjadi paham moderasi di antara berbagai paham ekstrem yang berkembang di kalangan dunia Islam saat ini," ucap Umam yang juga anggota Komisi Komisi Pemerintahan DPR RI itu.
sumber: kompas.com
.jpg)
0 komentar:
Posting Komentar