KORUPSI!!!!!! "PEMBUNUH" #1 di INDONESIA ayo Lawan,Awasi dan Laporkan demi Indonesia yang lebih baik.......

Pages

6 Mei 2010

Maria Ozawa Merasa Risih Ditatap Lelaki Hanya karena Fisik

Maria Ozawa
Maria Ozawa
Sambil menahan angin dingin, Maria Ozawa alias Miyabi (24) berusaha tampil ceria di depan kamera untuk pengambilan gambar pembukaan film berjudul “Menculik Miyabi”, yang hari ini, Kamis (6/5), diputar di seluruh gedung bioskop di Indonesia.
Mengenakan gaun hitam motif bunga, salah satu bintang film dewasa Jepang ini harus konsentrasi saat beberapa kali mengucapkan kalimat pembuka untuk filmnya tersebut.
Dengan suhu 12 derajat Celsius, Maria cukup terganggu. Namun, dia merasa senang ketika ucapan kalimat pembukaan untuk filmnya selesai. “Hai, saya Maria Ozawa, saksikan film pertama saya di Indonesia, sampai jumpa, terima kasih,” ucap Maria, menghafalkan kalimat yang ditulis di kertas putih besar.



Usai pengambilan gambar dan mengikuti sesi pemotretan luar ruang, Maria terlihat menikmati sepanjang perjalanan dengan bercerita tentang banyak hal, terutama tentang kesempatan bermain film Indonesia.
Mengaku sebagai gadis yang cenderung spontan dan ingin mencoba hal baru yang menantang, Maria tak pernah menyangka mampu bermain peran serius dan komedi. Apalagi, ketika harus bekerja sama dengan sejumlah pekerja film dari Indonesia.
“Satu hal yang membuat aku senang, selama delapan hari syuting, aku selalu dalam suasana senang. Mulanya merasa tegang dan ada sedikit rasa takut, karena ini pengalaman pertama berperan dalam film komedi layar lebar. Karena tiga tahun terakahir aku hanya main film drama dewasa dengan durasi pendek dan kesibukan pemotretan untuk ikon iklan,” ujar Maria di sela pemotretan di Taman Ga Jo En, di pinggiran distrik Sibuya, Tokyo, pekan lalu.
Tawaran memerankan gadis periang, spontan, dan pekerja keras dalam film “Menculik Miyabi”, bagi Maria dirasa sesuai dengan dirinya yang selalu spontan dalam hidup.
“Aku gadis yang spontan dan cenderung merasa bebas dalam menentukan apa pun. Karena itu, aku merasakan peran ini cocok, meski di awal-awal aku kesulitan mengikuti arus kerja yang ada. Aku punya harapan orang-orang akan senang menyaksikan film yang pertama kali aku mainkan ini,” kata gadis blasteran Jepang-Prancis-Kanada ini.
“Buat aku, film yang pernah aku jalani sejak usia belasan dan film-film drama pendek yang kini aku kerjakan adalah lahan bisnis. Tapi, aku pikir ada baiknya dengan yang sudah pernah aku lakukan, aku bisa kerjakan yang lain. Bukan masalah image yang sudah menempel sejak beberapa lama lalu, tapi lebih pada aku yang memang suka hal baru penuh tantangan. Dengan main film komedi ini sebagai pilihan yang lain, aku pikir bisa menguntungkan. Jadi, orang bisa tahu kemampuanku dalam berakting yang berbeda,” tuturnya.
Sensualitas
Lahir sebagai gadis blasteran, Maria malu-malu ketika dia dikatakan cantik dengan wajah yang unik. Dengan wajah tidak terlalu Jepang, gadis yang lahir di Hokkaido, Jepang, dan pernah tinggal di Kanada lebih 10 tahun ini, Maria merasa tak terlalu unik dan hanya merasa sebagai gadis Jepang yang biasa-biasa saja.
“Dari mana orang bilang aku tidak mirip orang Jepang? Kalau sebatas wajah dan kulit, mungkin. Tapi, aku pribadi sangat merasa sebagai gadis Jepang, karena dalam darahku mengalir darah Jepang dari ibuku. Tapi biarlah, aku tak ingin ambil pusing, karena aku sadar jika ada yang berbeda, aku tidak ingin terlalu merasakan hal itu,” kata gadis yang memiliki bola mata cokelat ini.
Mengawali karier di dunia film dewasa dan modeling sejak tahun 2005, Maria mengaku baru tersadar secara fisik dia memiliki banyak kelebihan. Apalagi ketika dinilai dari segi keseksian dan sensualitas.
Seksi dan sensualitas, bagi Maria adalah hal paling berharga untuk wanita. Dua hal itu lebih sebagai kebanggaan pribadi. Oleh sebab itu, Maria merasa risih ketika terus-menerus ditatap laki-laki hanya karena faktor fisik semata.
“Apakah menurut kamu, saya seksi dan sensual? Sampai seperti apa memangnya? Kalau memang benar, mungkin bisa saja benar seperti itu. Cuma, aku tak terlalu ingin terlihat atau memperlihatkan hal itu. Buat aku, ketika seksi dan sensualitas itu terpancar secara spontan, masih sangat wajar dan patut jadi kebanggaan buat semua wanita. Apalagi ketika seksi dan sensualitas itu juga ada dalam diri, bukan sebatas fisik,” kata gadis bertinggi badan 162 cm berat 48 kg ini.
Ditanya soal bagian tubuh paling disukai dan dinilai seksi, sambil tersenyum, Maria menyatakan sangat suka dengan pinggulnya.
“Meski aku memakai gaun atau baju terusan yang tidak ketat, aku merasa saat aku berjalan, bagian pinggul yang bikin aku merasa seksi. Aku selalu memerhatikan lekuk pinggulku saat hendak tidur atau di kamar mandi. Tapi, aku paling tidak suka dengan warna kulitku. Terlihat seperti terlalu terang. Aku ingin kulit yang agak gelap,” ucap Maria yang masih memimpikan datang lagi ke Bali karena terkesan dengan kenangan wisata di Bali bersama sang ayah empat tahun lalu.
Sumber - Surya

Artikel Terkait



0 komentar:

 
Powered by Blogger