KORUPSI!!!!!! "PEMBUNUH" #1 di INDONESIA ayo Lawan,Awasi dan Laporkan demi Indonesia yang lebih baik.......

Pages

9 Jun 2010

Game Dan Dampaknya Bagi Kesehatan

Terlalu banyak bermain game ternyata tak selalu membawa dampak yang baik.
Kendati seorang gamer profesional papan atas, bisa menyabet hadiah ratusan juta rupiah, namun konsekwensi yang musti ditebus juga tidak murah. Terutama bagi kesehatan tubuh.

Berdasarkan penelitian akademis, seorang gamer memang memiliki refleks atau reaksi seperti seorang pilot. Namun, untuk masalah kesehatan, fisik seorang gamer bisa dibilang seperti kakek-kakek pecandu rokok.

Sebuah riset yang diadakan oleh Dominic Micklewright dari University of Essex baru-baru ini, menguji para gamer melalui serangkaian tes fisik dan tes psikologi.


Tujuannya untuk menentukan apakah game, yang selama ini disebut-sebut sebagai 'olahraga cyber' atau 'olahraga elektronik', memang bisa benar-benar diklasifikasikan sebagai olahraga.

Ternyata hasil survei tersebut memperlihatkan hasil yang cukup mencengangkan. Secara mental dan psikologis, gamer profesional memang bisa dikategorikan sebagai atlet. Reaksi mereka terhadap rangsangan visual secepat reaksi seorang pilot pesawat tempur.

''Waktu reaksi mereka, kemampuan motorik, faktor kompetitif serta emosi yang mereka miliki mirip dengan para atlet olahraga," kata Micklewright seperti dikutip dari Telegraph.

Buktinya, seperti layaknya seorang atlet, gamer memiliki kadar yang tinggi dalam hal berfikir positif. Potensi mereka terhadap perasaan negatif, depresi atau mengalami fatigue juga sangat rendah. "Kami melihat kesamaan karakteristik pada seorang gamer.''

Sayangnya keuntungan itu tidak disertai dengan aspek kebugaran yang dimiliki oleh para gamer. Salah seorang gamer papan atas berusia 20-an tahun, yang memiliki tubuh ramping dan sehat bak seorang atlet, ternyata tak sebugar penampilannya.

Riset ini menyibak berbagai 'masalah' di dalam tubuhnya. Fungsi paru-paru serta kesehatan yang dimiliki gamer mirip sekali dengan kondisi seorang perokok berat di usia 60-an tahun.

Micklewright memperkirakan, hal ini disebabkan oleh gaya hidup seorang gamer yang biasanya menghabiskan waktu sekitar 10 jam per hari di depan layar komputer. Micklewright memperingatkan anak-anak muda terhadap gaya hidup semacam ini.

''Seharusnya seseorang seusia dia, bisa jauh lebih sehat. Namun karena tuntutan pekerjaan, ini bisa terjadi. Implikasi jangka panjangnya sangat merugikan kesehatan termasuk meningkatnya resiko penyakit jantung," dia menambahkan.

Artikel Terkait



0 komentar:

 
Powered by Blogger