KORUPSI!!!!!! "PEMBUNUH" #1 di INDONESIA ayo Lawan,Awasi dan Laporkan demi Indonesia yang lebih baik.......

Pages

1 Jun 2010

Mengenal Radikal Bebas

Radikal bebas adalah Molekul yang kehilangan Elektron sehingga molekul tersebut menjadi tidak stabil dan selalu berusaha mengambil elektron dari molekul atau sel lain. Radikal bebas dapat dihasilkan dari hasil Metabolisme tubuh dan faktor eksternal seperti asap rokok, hasil penyinaran ultra violet, zat kimiawi dalam makanan dan polutan lain. Penyakit yang disebabkan oleh radikal bebas bersifat kronis, yaitu dibutuhkan waktu bertahun-tahun untuk penyakit tersebut menjadi nyata. Contoh penyakit yang sering dihubungkan dengan radikal bebas adalah serangan jantung,katarak,liver dan menurunnya fungsi ginjal. Untuk mencegah atau mengurangi penyakit kronis karena radikal bebas diperlukan antioksidan



Sebenarnya, tubuh manusia dapat menetralisir radikal bebas ini, hanya saja bila jumlahnya terlalu berlebihan, maka kemampuan untuk menetralisirnya akan semakin berkurang. Merokok, misalnya, adalah kegiatan yang secara sengaja memasukkan berbagai racun kimiawi yang bersifat radikal bebas ke dalam tubuh. Tubuh manusia didesain untuk menerima asupan yang bersifat alamiah, sehingga bila menerima masukan seperi asap rokok, akan berusaha untuk mengeluarkan berbagai racun kimiawi ini dari tubuh melalui proses metabolisme, tetapi proses metabolisme ini pun sebenarnya menghasilkan radikal bebas. Pada intnya, kegiatan merokok sama sekali tidak berguna bagi tubuh, walau pun dapat ditemui perokok yang berusia panjang.
Radikal bebas yang mengambil elektron dari sel tubuh manusia dapat menyebabkan perubahan struktur DNA sehingga timbullah sel-sel mutan. Bila perubahan DNA ini terjadi bertahun-tahun, maka dapat menjadi penyakit kanker. Tubuh manusia, sesungguhnya dapat menghasilkan antioksidan tetapi jumlahnya sering sekali tidak cukup untuk menetralkan radikal bebas yang masuk ke dalam tubuh. Atau sering sekali, zat pemicu yang diperlukan oleh tubuh untuk menghasilkan antioksidan tidak cukup dikonsumsi. Sebagai contoh, tubuh manusia dapat menghasilkan Glutathione, salah satu antioksidan yang sangat kuat, hanya saja, tubuh memerlukan asupan vitamin C sebesar 1.000 mg untuk memicu tubuh menghasilkan glutahione ini. Keseimbangan antara antioksidan dan radikal bebas menjadi kunci utama pencegahan stres oksidatif dan penyakit-penyakit kronis yang dihasilkannya.

Proses Penuaan

Pada umumnya semua sel jaringan organ tubuh dapat menangkal serangan radikal bebas karena di dalam sel terdapat sejenis enzim khusus yang mampu melawannya, tetapi karena manusia secara alami mengalami degradasi atau kemunduran seiring dengan peningkatan usia, akibatnya pemunahan radikal bebas tidak dapat terpenuhi dengan baik, maka Kerusakan jaringan terjadi secara perlahan-lahan. Contohnya: di kulit menjadi keriput karena kehilangan elastisitas jaringan kolagen serta otot, terjadinya bintik pigmen kecoklatan /flek pikun, parkinson, Alzheimer karena dinding sel saraf yang terdiri dari asam lemak tak jenuh ganda merupakan serangan empuk dari radikal bebas.

Anti Oksidan

Ketika anti oksidan menyerang radikal bebas, mereka saling berikatan ,dan bersatu. Selanjutnya terbentuk radikal bebas yang baru yang relatif lemah dan tidak membahayakan.
VITAMIN A Vitamin A larut dalam lemak, dilaporkan dapat bereaksi dengan radikal bebas melalui struktur ikatan rangkapnya .
VITAMIN E Vitamin E adalah anti oksidan yang larut dalam lemak ,yang perlu ditambahkan dalam makanan. Cara kerja Vitamin E sebagai anti oksidan adalaha Vitamin E berjalan di seluruh tubuh bersama molekul yang namanya Lipoprotein, dan dapat melindunginya dari oksidasi sehingga tidak terbentuk radikal bebas. Oksidasi dari lipoprotein ini merupakan langkah awal pembentukan: Atherosclerosis ,pengerasan pembuluh darah dan berperan pada kerusakan hati
VITAMIN C Vitamin C larut dalam air, tidak dapat dibentuk oleh tubuh jadi harus dari makanan atau supplement ( buah-buahan dan sayuran). Vitamin C ini secara kuat dapat melemahkan radikal bebas serta mempunyai peran yang sangat penting dalam meningkatkan system kekebalan tubuh. Vitamin C dan vitamin E berjalan di seluruh tubuh bersama molekul yang namanya Lipoprotein, dan dapat melindunginya dari oksidasi sehingga tidak terbentuk radikal bebas.
SELENIUM Selenium terdapat di air minum, brokoli, kuning telur, bawang merah, bawang putih dan anggur merah Sebenarnya selenium bukan antioksidan tetapi berguna untuk produksi enzym-enzym yang berfungsi sebagai antioksidan

Dampak Penggabungan Antioksidan

Di Packer Laboratorium, menemukan bahwa beberapa antioksidan bila digabung mempunyai kemampuan yang lebih kuat. Contohnya: ketika vitamin E tidak berdaya terhadap radikal bebas, akan dengan sendirinya menjadi radikal bebas yang lemah, kemudian vitamin E dapat didaur ulang sehingga kembali menjadi vitamin E lewat bantuan Vitamin C. Kerja sama tersebut dengan cara mennyumbangkan electron ke vitamin E sehingga dapat kembali menjadi anti oksidan. Jadi kerjasama tersebut bermaksud untuk melindungi sesama anti oksidan agar tidak teroksidasi, siklus ini berjalan terus, dan dapat memelihara tubuh dari keseimbangan anti oksidan Selenium juga dapat bekerjasama secara sinergis dengan vitamin E sehingga mempunyai effek yang lebih kuat lagi


Ramuan Alami Penangkal Radikal Bebas

*Minyak Kelapa Murni (VCO)


Asam lemak jenuh stabil dalam pemanasan tidak mudah tengik dan tidak mudah teroksidasi sehingga tidak banyak mengandung peroksida. Sementara lemak tak jenuh yang mengandung peroksida membentuk radikal bebas dalam tubuh. Radikal bebas sangat berbahaya bagi tubuh seperti berikut:.
  • Radikal bebas dalam DNA, yaitu materi gen dalam sel, menyebabkan sel mati atu mengalami mutasi dan berpotensi menjadi kanker. Radikal bebas pemicu dalam kanker paru, serviks, kulit, prostat, kolon dan esophagus.
  • Radikal bebas dapat merusak enzim sel, proses pembentukan sel terganggu atau bahkan berhenti, serta menyebabkan sel rusk atau mati. Pada kulit akan menyebabkan keriput atau penuaan dini akibat sel-sel mati.
  • Sel berisi komponen yang memerintahkan mitikondria dan merespon system pernapasan dan produksi energi. Radikal bebas dapat merusak mitokondria dan mempengaruhi kemampuan sel meproduksi energi yang dibutuhkan.
  • Radikal bebas yang menyerang darah merupakan pemicu penyakit jantung. Ketika kolesterol LDL bereaksi dengan radikal bebas akan membentuk aterosklerosis. Kolesterol darah dan radikal bebas akan membentuk plak dalam darah. Aterosklerosis adalah mayoritas penyebab pengerasan arteri pembuluh darah dan serangan jantung
  • Zat yang beracun dapat juga dilepas oleh radikal bebas, memicu perusakan saraf dan otak seperti terlihat pada penyakit Parkinson.
  • Radikal bebas terlibat dalam berkurangnya fungsi penglihatan dan memicu katarak.
  • Radikal bebas terlibat dalam peradangan, rematik artitis (pengapuran tulang), dan asma.
*Grapeseed Extract

 Selama ini kita hanya mengenal anggur sebagai salah satu buah pencuci mulut, atau sebagai bahan dasar minuman berkelas yang mewah. Padahal lebih dari itu, dibalik rasanya yang manis, anggur ternyata memiliki kandungan antioksidan alami yang cukup tinggi yang berfungsi membantu melindungi kulit dari radikal bebas*).

 Grapeseed extract atau ekstrak biji anggur adalah mengandung bioflavonoid, yaitu bahan alamiah penting yang dapat memperkuat dan melindungi sel-sel yang hidup. Kandungan aktif ekstrak biji anggur yaitu OPC atau Olygomer Procyanidolic Complex lebih kuat 50 kali dibandingkan vitamin E dan 20 kali dibanding Vitamin C. Karena tingginya kandungan bioflavonoidnya, maka ekstrak biji anggur efektif untuk antialergi, antipembengkakan, dan juga antioksidan. Jika dikonsumsi melalui oral (suplemen), ekstrak biji anggur bisa memperkuat pembuluh darah dan membantu memperlancar sirkulasi darah. Sedangkan di kulit, ekstrak biji anggur membantu menjaga kesehatan kulit melalui antioksidannya. Di Eropa, para dokter sudah mulai meresepkan ekstrak biji anggur untuk membantu pencegahan dan pemulihan berbagai penyakit seperti gangguan jantung, varises, kerusakan kolagen dan juga arthritis.

Saat usia kita bertambah, kemampuan tubuh dalam melawan radikal bebas semakin menurun, apalagi dengan gaya hidup dan pola makan yang tidak teratur, dan juga udara yang semakin kotor dan berpolusi, menyebabkan tubuh kita terus menerus diserang oleh radikal bebas hampir di manapun kita berada. Kandungan bioflavonoid dari ekstrak biji anggur yang disebut juga proantocyanidin dapat membantu memperkuat dan melindungi membrane sel dari reaksi oksidasi yang disebabkan oleh radikal bebas.

Semoga bermanfaat.....

Sumber: wikipedia dan berbagai sumber

Artikel Terkait



0 komentar:

 
Powered by Blogger