 DENPASAR -  Para gigolo yang biasa beroperasi di Pantai Kuta memang bisa menebar  mimpi. Sebab selain siap melayani hasrat seksual para turis tak sedikit  dari mereka yang kemudian bertemu jodoh dengan wanita asing.
DENPASAR -  Para gigolo yang biasa beroperasi di Pantai Kuta memang bisa menebar  mimpi. Sebab selain siap melayani hasrat seksual para turis tak sedikit  dari mereka yang kemudian bertemu jodoh dengan wanita asing.
Keberadaan  para anak pantai ini, seolah menjadi warna dan daya tarik sendiri bagi  wisatawan asing terutama turis wanita yang gemar pria lokal. Dengan  modal seadanya namun ditopang keberanian, mereka justru akhirnya  beruntung bak mendapat durian runtuh, yakni bertemu pasangan hidup.
"Banyak  dari mereka yang ketemu jodoh dengan tamu tamu asing di pantai," kata  Kepala Satgas Pantai Kuta IGN Tresna dihubungi, Selasa(27/04/2010). Jika  sudah begitu, maka tidak ada yang bisa melarang kekuatan cinta yang  sudah dipertemukan di Pantai Kuta.
Diakui Tresna, banyaknya pria  yang mencoba peruntungan untuk mengubah nasib dengan berprofesi sebagai  gigolo memang tidak bisa dicegah, karena itu sudah pilihan mereka. Yang  bisa dilakukan kata dia bagaimana aktivitas mereka di pantai tidak  menganggu kenyamanan wisatawan lainnya serta melannggar aturan dan norma  yang ada.
Karena itu, pihaknya terus memantau aktivitas para  pria yang berbadan atletis biasa berdandan khas dengan rambut dicat,  kulit hitam plus kacamata pantai tersebut. "Ya biasalah mereka  duduk-duduk di pantai, biasanya menawarkan jasa bermain surfing, kalau  ada turis wanita yang tertarik, itu urusan mereka, kita kan tidak bisa  berbuat apa," kata dia.
"Masak kita melarang mereka yang kemudian  bertemu jodoh di Pantai, kan tidak, sepanjang mereka tetap menjaga  norma-norma dan tidak melanggar aturan," imbuh Tresna sembari  menambahkan mereka berasal dari berbagai daerah baik Bali maupun luar  Bali.
Tresna mengakui, praktik para gigolo seperti dalam tayangan  film dokumenter Cowboys ini Paradise ini bisa merusak citra pariwisata  Bali. Karenanya, jangan sampai kata Tresna terkesan seolah obyek wisata  Pantai Kuta sebagai surga bebas. "Itu tidak benar, kami tidak bisa  tolerir hal hal seperti itu," ujar Tresna
"Kami di Bali  mempercayai bahwa Pantai termasuk kawasan Suci di mana setiap ada  upacara keagaamaan, ending atau pada akhirnya selalu berada di pantai  atau segara. Jadi kami berkewajiban tetap menjaga kesucian pantai  termasuk di Pantai Kuta," ucapnya. (fit)
OKEzone
 
 
0 komentar:
Posting Komentar