Kebun Kelapa Sawit |
Massa yang terdiri dari petani sawit dan mahasiswa itu menilai seruan Greenpeace untuk memboikot Crude Palm Oil (CPO) dari perkebunan sawit di Indonesia sangat merugikan petani di Sumatera.
Menurut dia, tudingan Greenpeace yang mengatakan perusahaan perkebunan sawit di Indonesia telah merusak lingkungan dengan membabat hutan sangat ngawur. “Mestinya, jika mereka konsisten dengan isu pelestarian lingkungan, perusahaan tambang asal Amerika yang pertama dihantam,” katanya.
Dalam pernyataan sikapnya, Humanika menyebutkan sejumlah perusahaan tambang besar seperti Newmount, Caltex dan Freeport di Indonesia merupakan perusak lingkungan. Tetapi, aktivis Greenpeace tidak pernah mengusik isu lingkungan perusahaan itu.
Bagi petani sawit di Lampung, aksi Greenpeace juga akan berdampak pada mereka. Gerakan boikot sawit asal Indonesia akan dilakukan secara serampangan. “Masyarakat international yang menjadi tujuan utama ekport CPO asal Indonesia akan melakukan gebyah uyah. Itu sangat berbahaya,” katanya.
Di Lampung CPO sendiri merupakan komoditi ekspor andalan. Saat ini CPO masih menduduki rangking pertama ekspor komoditi selain kopi, udang, dan coklat.
Sumber - Tempointeraktif
0 komentar:
Posting Komentar