Tak hanya menghambat akses masyarakat ke berbagai informasi, Google dan Yahoo juga meyakini filter tersebut akan mengurangi kecepatan penjelajahan situs di Australia. "Keprihatinan utama kami adalah lingkup penyaringan konten yang akan diterapkan terlalu luas," ungkap perwakilan Google untuk Australia, Lucinda Barlow, dalam pernyataan tertulisnya.
Google menyatakan sudah memiliki sendiri fitur penyaring konten pornografi yang selama ini menjadi alasan dikeluarkannya undang-undang filter konten internet tersebut. Senada dengan yang diungkapkan Yahoo bahwa filter konten internet tersebut akan memblokir banyak informasi, tak hanya yang ditujukan untuk diblokir.
Menurut Yahoo, konten-konten di berbagai forum diskusi di dunia maya, seperti forum diskusi kaum gay dan lesbian untuk saling berbagi pengalaman seksual, adalah salah satu yang ikut terancam. "Kami yakini ada banyak nilai-nilai yang terkandung dalam konten tersebut untuk mendorong perdebatan," ujar Yahoo meyakini alasan pemerintah Australia kukuh untuk menerbitkan aturan tersebut.
Menanggapi keberatan tersebut, Menteri Komunikasi Australia Stephen Conroy menyatakan filter internet hanya akan ditujukan untuk memblokir akses masyarakat negaranya ke situs-situs yang mengandung konten pornografi, kekerasan seksual, dan berbagai petunjuk tindak kriminal. "Filter tidak akan memblokir forum diskusi antarpribadi maupun situs-situs jejaring sosial. Tidak juga memblokir Google dan Yahoo yang selama ini telah mendukung kampanye nasional tentang penggunaan internet yang aman," ujar Conroy.
Bila tak ada halangan, RUU tentang Filter Konten Internet tersebut akan diajukan ke parlemen Australia akhir 2010 mendatang untuk disahkan. (Mar/AP/OL-04)
Sent from my BlackBerry® powered by
Sumber: Media Indonesia
0 komentar:
Posting Komentar